Untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta kompetensi para pendidik, para guru SMP, SMA dan SMK se komplek bangkong mengikuti Workshop Pendekatan Deep Learning yang berlangsung pada Kamis, 10 Juli 2025 di Aula Kompleks Bangkong. Acara ini turut dihadiri oleh kepala sekolah dan tenaga pendidik di lingkungan Yayasan Marsudirini.
Sebagai pembicara utama, hadir Bapak Sugeng Nugroho, S.Pd., M.Si, seorang praktisi pendidikan yang aktif mengembangkan model pembelajaran inovatif berbasis teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan. Dalam penyampaiannya, beliau menekankan bahwa deep learning bukan sekadar strategi berbasis teknologi, melainkan pendekatan yang mendorong siswa untuk berpikir secara kritis, reflektif, dan kreatif.
Menurutnya, pendekatan ini berdiri di atas tiga prinsip utama: berkesadaran, menggembirakan, dan bermakna. Berkesadaran berarti membantu siswa menjadi pembelajar aktif yang memahami proses belajarnya secara mendalam. Menggembirakan menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan agar siswa merasa aman dan termotivasi. Bermakna mengacu pada pengalaman belajar yang relevan dan berkesan, sehingga siswa merasa terhubung secara emosional dengan materi yang dipelajari.
Lebih jauh, Bapak Sugeng Nugroho, S.Pd., M.Si menjelaskan bahwa deep learning memberikan ruang bagi siswa untuk menggali potensi diri, bukan hanya mengejar nilai akademik. Pembelajaran harus mampu mengembangkan kecakapan berpikir kritis, kepedulian sosial, dan karakter yang kuat. Dalam pendekatan ini, guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam menghadapi berbagai persoalan nyata di kehidupan mereka.
Selama Workshop para guru diajak untuk memahami pentingnya peran mereka dalam mendukung perkembangan emosional dan sosial peserta didik. Setiap anak memiliki latar belakang dan kebutuhan yang berbeda, dan pendidik diharapkan mampu memberi dukungan yang tepat agar potensi mereka tumbuh optimal.
Pada sesi selanjutnya, peserta workshop bekerja dalam kelompok MGMP diminta untuk menyusun rancangan pembelajaran berbasis deep learning yang kontekstual dan sesuai kebutuhan siswa. Dalam suasana diskusi yang aktif, mereka menyusun skenario pembelajaran yang mengedepankan kesadaran, kegembiraan, dan makna. Hasilnya kemudian dipresentasikan dan dibahas bersama untuk saling memperkaya pemahaman.
Peserta sangat antusias,hal ini terlihat dari keterlibatan aktif dalam diskusi, pertanyaan-pertanyaan yang mendalam, hingga partisipasi dalam simulasi pembelajaran. Workshop ini menjadi pijakan awal dalam membangun ekosistem pembelajaran yang lebih relevan, menyenangkan, dan berpusat pada siswa. Diharapkan pendekatan ini mampu membawa perubahan nyata dalam proses belajar mengajar di masa depan.
DAFTAR PESERTA