Semarang, 29 Juli 2023. SD Santo Antonius 01 dan TK Martinus menyelenggarakan sosialisasi kepada orang tua dengan topik perundungan dan narkoba.

Perundungan atau bullying merupakan masalah serius yang dapat berdampak sosial dan psikologis pada korban. Dalam kasus bullying, terdapat beberapa jenis tindakan, seperti fisik, verbal, seksual, dan cyber bullying, yang terjadi di media sosial dengan komentar negatif atau pelecehan. Perundungan juga dapat terjadi dalam bentuk agresi relasional, ketidakadilan terkait ras atau agama, dan prejudis. Para pelaku bullying dan peran-perannya dapat menjadi fokus perhatian untuk memahami bagaimana fenomena ini terjadi.

Peran-peran yang dapat ditemui dalam situasi bullying antara lain:B

ully adalah peran utama yang aktif dan terlibat langsung dalam tindakan bully. Mereka sering menjadi ketua kelompok atau gank.

Assisten bully membantu pelaku utama dalam melaksanakan perundungan.

Reinforcer adalah penguat, yakni penonton yang ikut tertawa dan mendukung tindakan bully.

Defender adalah orang yang membela korban, namun sayangnya, seringkali mereka juga menjadi sasaran bullying.

Outsider adalah orang yang mengetahui perundungan tetapi memilih untuk diam dan tidak melakukan apa pun.

Beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya bullying antara lain pengalaman atau kesaksian kekerasan sebelumnya, pandangan bahwa bullying adalah hal yang biasa, kurangnya kedekatan dengan orang tua, pengalaman memiliki saudara yang melakukan kekerasan, kurangnya rasa percaya diri, kebiasaan mengejek orang lain, dan dorongan untuk menjadi populer di lingkungan sekolah. Selain itu, kurangnya pendidikan empati juga dapat mempengaruhi perilaku pelaku bullying.

Dampak dari tindakan bullying dapat berdampak serius pada korban, seperti kehilangan kepercayaan diri, merasa selalu bersalah dan memandang diri negatif, mengalami isolasi sosial, dan bahkan dapat berdampak pada kesehatan mental hingga mendorong pikiran untuk bunuh diri. Oleh karena itu, tindakan pencegahan dan penanganan bullying perlu menjadi perhatian serius bagi orang tua, guru, dan semua pihak yang terlibat di lingkungan sekolah.

Orang tua memiliki peran penting dalam mencegah dan mengatasi bullying. Mereka harus mengamati perubahan perilaku pada anak, karena seringkali anak tidak mau langsung bercerita tentang pengalaman bullying mereka. Guru juga harus lebih memahami dan mengamati tindakan bullying, serta harus segera mengambil tindakan sebelum situasi menjadi lebih buruk. Guru dapat melibatkan siswa untuk mencegah bullying dengan mengajarkan pentingnya melapor kepada guru tanpa perasaan takut atau malu.

Kerjasama antara guru, karyawan, dan orang tua penting untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan baik. Guru harus meningkatkan kesadaran akan tindakan bullying dan menekankan pentingnya melaporkan kejadian tersebut. Jika diperlukan, pertemuan dengan orang tua dapat diadakan untuk memberikan dukungan lebih lanjut. Semua pihak harus bekerja sama dalam upaya mencegah dan mengatasi bullying agar lingkungan sekolah menjadi tempat yang aman dan menyenangkan bagi seluruh siswa